Wednesday, August 24, 2011

‘Lebaran plus nambang’, cuma ada di Kota Padang

Kota Padang merupakan Kota yang sangat unik. Selain banyak menyimpan keindahan alam, tapi di Padang memiliki beragam kebudayaan. Dari ujung timur Sumatera Barat, sampai ke ujung barat memiliki budaya yang berbeda-beda. Saya disini bukannya ingin menjelaskan tentang kebudayaan Sumatera Barat, tetapi tentang hal unik yang hanya terjadi ketika waktu lebaran (Idul Fitri) saja. Apakah itu? Ya seperti judul saya di atas, yaitu Budaya Nambang.
Arti dari kata nambang disini adalah ‘minta jatah’, ya seperti itulah kira-kira jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia. Jadi yang uniknya, ketika lebaran biasanya anak-anak kecil akan mengunjungi setiap rumah hanya untuk nambang, alias minta jatah THR. Menurut saya pribadi hal ini nggak masalah, tetapi bagaimana bagi orang-orang yang ekonominya lagi lesu. Termasuk diri saya sendiri, hehe.. akhirnya ngaku juga nih.
Gambarannya begini, anda bisa bayangkan jika ada anak-anak datang jumlahnya sekitar 5 orang. Jika anda memberikan uang 2rb rupiah untuk setiap anak, maka jumlahnya adalah 10rb. Itu baru sekali datang lho! Bagaimana jika anda kedatangan 5 kali. Kita ambil gambaran secara kecil, anggap saja totalnya 30 orang. Anda bisa kalikan sendiri berapa jumlah uang yang harus anda keluarkan untuk mereka.
Budaya nambang ini sepertinya sudah melekat, bahkan bisa di katakan sudah seperti sebuah tradisi ketika Hari Raya Idul Fitri tiba. Saya nggak tahu juga deh, apakah ini memang ide para bocah-bocah itu, atau memang orang tua-nya yang suruh mereka untuk nambang. Tetapi begitulah realitanya.
Kalau beberapa waktu lalu saya pernah post tentang pantai Padang, tetapi lain hal keunikannya jika dibanding budaya nambang, maka dari itu budaya nambang bagi saya merupakan satu keunikan Idul Fitri di Kota Padang. Bahkan, saya sudah coba membandingkan budaya nambang ini di beberapa Kota lainnya di Sumatera Barat, seperti di Padang Panjang, Bukittinggi, Batu Sangkar, dan Pariaman, tetapi bocah-bocah alias para penambang ini banyak terdapat hanya di Kota Padang saja.
Jika banyak warga Padang yang pintu rumahnya di tutup, selain si pemilik rumah lagi keluar atau pulang kampung, mungkin alasan lainnya adalah karena takut di datangi bocah-bocah yang mau nambang. Jadi, jika anda sempat berkunjung ke Kota Padang namun banyak pintu rumah para warganya yang tertutup sewaktu lebaran, jangan heran ya.
Keseluruhannya tentang hal di atas bisa juga menjadi sebuah hal yang dianggap buruk / negatif. Tetapi di lain sisi, kita perlu menyadari bahwa, di balik rezeki yang kita dapatkan, juga ada rezeki orang yang tersimpan di dalamnya. Ya.., sederhananya, di balik THR yang kita terima, juga terdapat THR untuk orang lain yang harus kita keluarkan. Hehe..

No comments:

Post a Comment