Monday, September 19, 2011

Cari Penyebabnya Lebih Baik daripada Minum Obat Kuat

‘Pemburu’ suplement ini sesungguhnya adalah orang yang memang menderita disfungsi ereksi (DE) seperti impotensi maupun ejakulasi dini. Namun sayangnya rasa malu menghambat orang untuk berobat. Memang sih ada obat kuat yang diakui secara medis seperti viagra atau levitra yang dijual bebas. Tapi tetap saja kurang aman.

Menurut Dr. Bambang, penderita tetap harus konsultasi karena maslah tersebut bisa merupakan akibat dari gejala yang lain.
Gangguan seks ini biasanya disebabkan dua faktor, psikis dan fisik. Sebab psikis misalnya karena kelelahan, banyak pikiran atau stress. Karena itu sesungguhnya obatnya mudah, murah dan mujarab: cukup istirahat yang cukup dan olah raga.
Sedangkan sebab fisik, berarti ada penyebab penyakit yang melatar belakangi terjadinya gangguan seks. Bisa komplikasi jantung, diabetes, ginjal, dsb. Oleh karena itu saran Bambang, harus di cari dulu faktor penyebabnya. Jika sudah ketahuan maka bisa diatasi. Menurut Bambang, keberhasilan dari pengobatan penyakit umumnya fungsi seksualnya bisa normal kembali. Jadi obat atau suplemen tidak bisa membantu, hanya berfungsi sesaat saja, bahkan mungkin menambah parah penyakit yang ada.
Pada masalah impotensi atau ketidakmampuan penis untuk memulai dan mempertahankan ereksi (ketegangan),dibedakan pada berat, sedang dan ringan. Impotensi berat adalah ereksi yang tak pernah terjadi sehingga tak bisa melakukan hubungan intim.
Sedang impotensi sedang adalah pria sebelumnya dapat ereksi dan pernah melakukan hubungan intim. Namun karena ada ganguan seks ereksi tidak dapat terjadi lagi. Sedang kategori ringan adalah pria yang masih bisa penetrasi tapi ereksinya tidak bisa full.
Pemberian obat secara medis bisa diberikan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit serta kondisi penyakit yang melatarbelakangi pasien, bisa 2 kali seminggu mengingat aktivitas seksual juga tidak setiap hari. Atau 3 kali seminggu jika kondisinya sudah parah. Yang menjadi pantangan selanjutnya adalah pantangan dari penyakitnya, misalkan darah tinggi maka harus mengurangi garam atau diabetes harus diet.

No comments:

Post a Comment