Monday, January 16, 2012

Cara Atasi Keputihan yang Mengganggu Aktivitas Seks

Aceh - Keputihan jadi masalah yang biasanya dialami wanita. Bukan hanya tidak membuat nyaman, keputihan pun dapat mengganggu aktivitas bercinta. Bagaimana cara mengatasinya?

Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang berlebihan. Keputihan ini dapat merupakan sesuatu yang fisiologis atau normal dan bisa juga gejala dari suatu penyakit. Keduanya dapat dibedakan dari bentuk klinisnya.

Keputihan yang merupakan penyakit biasanya berwarna putih seperti susu, kekuningan ataupun kehijauan, seringkali terasa gatal dan berbau tidak enak ataupun berbau amis, kadang dapat disertai ruam kemerahan di sekitar alat kelamin. Keputihan penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya bakteri, parasit ataupun jamur dan harus segera diatasi agar tidak membahayakan. Penyebab lain adalah alergi, misalnya terhadap bahan dari pakaian dalam ataupun pembalut/pantyline.

Untuk Anda yang merasakan gejala tersebut, cara mengatasinya biasanya dilihat dari bentuk klinisnya. Bila diperlukan lakukan pemeriksaan cairan vagina untuk menentukan penyebab keputihannya dan diberikan obat yang sesuai dengan penyebab keputihan tersebut.

Keputihan jenis lainnya adalah keputihan yang sifatnya normal atau fisiologis. Keputihan ini terjadi karena proses normal tubuh dan biasanya terjadi pada hampir setiap wanita, misalnya saat menjelang menstruasi dan setelah menstruasi, saat terjadi perangsangan seksual dan seringkali keluar saat tubuh dalam kondisi tidak bugar atau kelelahan. Biasanya berwarna bening, tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal. Keputihan yang normal ini tidak perlu diatasi karena akan berhenti dengan sendirinya saat penyebabnya tidak ada lagi.

Keputihan jenis kedua yang bersifat normal inilah sering dianggap wanita mengganggu aktivitas seks mereka. Wanita merasa saat bercinta, keluar lendir yang cukup banyak dari vagina sehingga membuat risih.

"Lendir tersebut merupakan cairan lubrikasi yang diperlukan agar vagina tidak mengalami lecet atau luka saat terjadi pergesekan dengan penis," jelas dr. Vanda.

Dokter Vanda menambahkan, jika produksi cairan lubrikasi wanita memang berlebihan dan membuat merasa tidak nyaman, maka sebelum terjadinya penetrasi penis dapat mencoba menguranginya dengan menggunakan tissue yang lembut.

No comments:

Post a Comment