Tuesday, September 6, 2011

Pemohon Bantuan Pendidikan Hampir 24.000 Orang




050911foto.7_.jpg
Pegawai Kantor Pos dan Giro Banda Aceh menyerahkan sekitar 1.500 berkas pemohon bantuan biaya pendidikan yang diterima Rina, staf Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh di kantor tersebut, Jumat lalu. Total permohon hampir 24.000 orang lebih dari dalam dan luar negeri. SERAMBI/YARMEN DINAMIKA

BANDA ACEH - Putra-putri Aceh yang mengajukan berkas permohonan untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Aceh tahun ini hampir 24.000 orang, setelah masa pengajuan ditutup 19 Agustus lalu. Dibutuhkan waktu lebih dari dua minggu untuk mendata dan mengelompokkannya. Setelah diverifikasi, bantuan baru akan disalurkan kepada yang berhak paling cepat Oktober 2011.

Ketua Pelaksana Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh, Ir Izhar MM yang ditanyai Serambi, Sabtu (3/9) mengaku kaget dengan banyaknya jumlah pemohon. Ditaksir semula hanya sekitar 18.000 pemohon, tapi ternyata ketika masa pengajuan permohonan yang dibuka sejak 11 Juli ditutup pada 19 Agustus lalu, jumlah pemohon yang sudah terdata lebih dari 23.600. “Malah mendekati angka 25.000, karena ada sekitar 1.400 lagi pemohon yang berkasnya dikirim via kantor pos yang belum sempat di-input ke dalam data para pemohon, berhubung sudah masuk jadwal libur Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Saking banyaknya pemohon, kata Izhar, LPSDM Aceh harus merekrut empat mahasiswi Program Diploma Pendidikan Kesekretariatan (PDPK) Fakultas Ekonomi Unsyiah untuk meng-input data pemohon ke komputer. Selain itu, empat staf LPSDM juga ditugaskan untuk melakukan hal serupa.

Setelah bekerja selama dua minggu, akhirnya tim penginput data berhasil mengelompokkan bahwa pemohon bantuan biaya pendidikan dari mahasiswa S1 mendominasi jumlah pemohon, yakni mencapai 21.800 orang. S2 sebanyak 1.500 orang, sedangkan S3 mendekati angka 300 orang. Totalnya 23.600 orang. Namun, seperti dikatakan Izhar, ada sekitar 1.400 lagi berkas pemohon yang masuk via kantor pos pada hari penutupan yang belum sempat di-input.

Pendataan di komputer menggunakan program Excel, menurut Izhar, sangat penting untuk memastikan apakah si pemohon tidak dobel berkasnya dan apakah seluruh persyaratannya terpenuhi.

Menurut Izhar, semua berkas akan didata untuk memastikan apakah pemohon pernah mendapatkan bantuan serupa dari Pemerintah Aceh (sebanyak tiga kali untuk S1, dua kali untuk S2).

Terakhir, sebut Izhar, verifikasi akan dilakukan ke perguruan tinggi negeri/swasta asal pemohon. Sebab, hanya mahasiswa yang program studinya terakreditasilah yang berhak mendapat bantuan ini.

Mengingat proses verfikasi butuh banyak waktu, maka kata Izhar, paling telat pada akhir Oktober tahun ini bantuan biaya pendidikan itu sudah dapat disalurkan kepada pemohon yang memenuhi syarat.

Disediakan Rp 4 M
Jumlah uang yang disediakan Pemerintah bersama DPR Aceh untuk bantuan biaya pendidikan tahun ini hanya Rp 4 miliar. Dana itulah kelak yang akan dibagi untuk para pemohon sesuai strata pendidikannya. S3 tentulah mendapat porsi lebih besar dibanding S2 dan S1.

Sumber Serambi di LPSDM Aceh menyebutkan, tahun lalu jumlah bantuan biaya pendidikan itu juga Rp 4 miliar, namun total pemohonnya hanya 622 orang. Saat itu, karena penerimanya sedikit, mahasiswa S1 mendapat Rp 2,5 juta-Rp 3 juta per orang jika kuliahnya di dalam negeri. Apabila kuliahnya di luar negeri dapatnya sekitar Rp 7 juta per orang.

Untuk mahasiswa S2 dalam negeri masing-masing mendapat bantuan Rp 4.500.000 per orang, sedangkan yang kuliah di luar negeri Rp 8-9 juta per orang. Untuk mahasiswa S3 dalam negeri mendapat Rp 5.750.000, sedangkan yang kuliah di luar negeri Rp 9,5 hingga Rp 11 juta per orang.

No comments:

Post a Comment