Permintaan Kue Kering di Banda Aceh Meningkat

Banda Aceh, (Analisa). Permintaan kue kering menjelang Lebaran Idulfitri 1432 Hijriah mengalami peningkatan cukup drastis. Para penjual kue dadakan pun ramai bermunculan di setiap sudut Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya. Memasuki pekan keempat bulan puasa, penjualan kue kering di Kota Banda Aceh mengalami peningkatan. Sejak akhir pekan lalu, permintaan kue kering meningkat dari biasanya, kata Rahmiati, seorang penjual kue kering di Pasar Aceh, Senin (22/8).

Menurutnya, pada minggu pertama puasa, penjualan kue kering relatif biasa. Dalam sehari, biasanya hanya terjual 10 toples. Namun, memasuki minggu keempat bulan puasa, permintaan kue kering meningkat tajam mencapai 50 hingga 100 persen dari hari biasanya. "Peningkatan kue kering akan lebih banyak lagi saat sepekan jelang lebaran. Saya biasanya beisa menjual di atas 40 toples," katanya.

Bervariasi

Yanti, pedagang kue lainnya menambahkan, harga kue lebaran bervariasi mulai dari Rp20 ribu/ toples dengan ukuran 500 gram, hingga Rp50 ribu. "Kemasan kue lebaran harus terlihat mempesona dan bersih, selain rasa juga kualitas tetap dijaga. Hal itu untuk memikat pembeli supaya lebih tertarik," terangnya.

Dari berbagai jenis kue kering yang dijual di Kota Banda Aceh, kacang arcis menjadi kue terlaris diminati warga setempat. Selain kacang arcis yang dijual Rp25 ribu per kg, kacang bogor Rp25.000 per kg dan kacang madu Rp40.000 per kg juga banyak dicari warga menjelang Lebaran. Kemudian nastar (kue mentega berisi selai nanas) menjadi kue terlaris. "Sejak awal puasa saya sudah menerima pesanan. Kue nastar paling banyak yang order. Tapi, kue-kue tradisional seperti kue bawang dan bangkit susu juga diminati," kata Rohani, pedagang kue di kawasan Pasar Peunayong, Banda Aceh.

Selain dijual secara kecil-kecilan oleh pedagang musiman, baik di pinggir jalan maupun dari rumah ke rumah atau pesanan, kue lebaran juga dijumpai di beberapa toko, mini market dan super market setempat.(mhd)